Sub-Menu

Online

My Time

19 Februari, 2011

Ninja Hatori (Hattori Hanzo)



Ninja terkenal sebagai “silent assassin” di masa keshogunan Jepang. Pasukan khusus yang
terlibat dalam tugas-tugas
spionase. Meski tidak
menggunakan persenjataan
moderen, keahlian dan reputasi
mereka tetap dibicarakan hingga kini. Salah satu ninja legendaris
yang sering disebut namanya
adalah Hanzo Hattori. Pada
awalnya saya mengira Hanzo
Hattori hanyalah tokoh fiksi
dalam sejarah Jepang. Namun saya begitu terkejut saat
mengetahui nama Hanzo Hattori
bukan sekedar rekaan semata.
Yang lebih mengesankan lagi,
namanya begitu harum dan
sangat dihormati oleh masyarakat Jepang. Figurnya
sangat berpengaruh dalam
perjalanan sejarah Jepang.
Sebagai bukti makamnya saat ini
masih terawat dengan baik di
kuil Sainen-ji yang terletak di Shinjuku Tokyo. Di masa lalu ada
dua kelompok ninja yang
terkenal yaitu ninja dari Iga dan
Koga. Daerah Iga di masa lalu
sempat melepaskan diri dari
kekuasaan para daimyo. Kemudian daerah ini menjadi
semacam wilayah yang bebas
tidak dikuasai oleh siapapun.
Daerah Iga terkenal sebagai
tempat asal para ninja yang
tangguh. Ninja Iga yang dalam bahasa Jepang disebut Iga-mono,
terkenal dengan keahliannya
dalam menyusup, bersembunyi,
ilmu peledak, ilmu racun dan
pengobatan tradisional.
Perguruan Iga, atau Iga-ryu terbagi atas tiga kelas ninja,
yaitu ninja kelas atas (jounin),
ninja kelas menengah (chunnin)
dan ninja kelas bawah (gennin).
Ninja diperkirakan muncul
pertama kali sekitar tahun 1487. Saat itu Shogun Yoshihisa
Ashikaga menyerang Takayori
Rokkaku yang menjadi daimyo
(gubernur) di daerah Omi. Ninja
Iga dan Koga bersatu membantu
Takayori Rokkaku hingga akhirnya serangan itu berhasil
digagalkan.
Makam Hattori. Di sini Anda dapat
menyaksikan baju perang dan
senjata tombak Hattori.
Semuanya terawat sangat baik. Hanzo Hattori (1542 – 1596) adalah anak dari Yasunaga
Hattori seorang samurai
terkenal. Yasunaga Hattori juga
kepala dari kelompok Iga. Lahir
dan dibesarkan di Propinsi
Mikawa, Hattori adalah ninja dari Iga yang paling terkenal. Meski
demikian Hattori sering kembali
ke Iga untuk mengunjungi
keluarganya. Hattori terkenal
sebagai orang yang ahli senjata
terutama pedang dan tombak. Kepiawaiannya bisa jadi tidak
kalah dari samurai legendaris
Miyamoto Musashi.
Kemasyhurannya telah
terdengar dimana-mana. Selain
teknik senjata Hattori juga terkenal sebagai ahli strategi
yang handal. Kemahiran dan
keberaniannya sudah terlihat
sejak remaja. Konon Hattori
telah menjalani pertarungan
pertamanya dalam usia 16 tahun. Hattori juga telah terlibat dalam
perang besar di Anegawa (1570)
dan Mikatagahara (1572). Peran terbesar Hattori adalah
tahun 1582 saat itu dirinya
menunjukkan jalan bagi Ieyasu
Tokugawa untuk meloloskan diri
dari serangan Oda Nobunaga.
Jalan yang ditunjukkan Hattori melewati wilayah Iga dan Koga
hingga akhirnya Ieyasu berhasil
selamat sampai di Propinsi
Mikawa. Oda Nobunaga yang
dijuluki sebagai “the evil king of sengoku” akhirnya tewas dalam kerusuhan itu. Menghargai jasa
Hattori, Ieyasu yang dikemudian
hari menjadi shogun
mempekerjakan sekitar 200 ninja
Iga menjaga istana di Yotsuya.
Para ninja menjaga gerbang yang menjadi kunci masuk ke
Yotsuya. Sebagai penghargaan
bagi Hattori, salah satu gerbang
diberi nama Gerbang Hattori
karena kediaman Hattori
berdekatan dengan pintu masuk itu. Ketika Yoshimune Tokugawa
(1719-1745) berkuasa, ninja dari
Iga diberhentikan dan diganti
pengawal lokal.
Gerbang Hanzo Hanzo Hattori meninggal dalam
usia 55 tahun. Ada rumor
menyatakan kematian Hattori
karena terbunuh dalam suatu
pertarungan dengan Kotaro
Fuma yang juga seorang ninja dari Koga. Namun hal ini sulit
dibuktikan. Setelah kematiannya,
Hanzo Hattori diteruskan oleh
anak laki-lakinya yang tertua
yaitu Masanari Hattori. Peran
penting Masanari telah diperhitungkan oleh Ieyasu
Tokugawa. Saat itu Ieyasu
memasukkannya sebagai
komandan pasukan saat Perang
Sekigahara tahun 1600. Masanari
diberi kepercayaan oleh Ieyasu untuk menjaga Istana Edo. Konon
karena tindakan yang kasar
pada kelompoknya, Masanari
kemudian dicoret dari daftar
pasukan oleh Ieyasu. Demi
membersihkan nama baiknya dan keluarga Hattori atas tindakan
memalukan itu, Masanari
kemudian berperang dengan
berani di Osaka tahun 1614.
Dalam perang itu Masanari
terbunuh dan digantikan oleh saudaranya yaitu Masashige
Hattori. Meski telah lebih dari 400 tahun
sejak kematiannya, legenda
Hanzo Hattori seakan tidak
pernah mati. Dalam cerita komik,
novel, anime dan game yang
bertema samurai atau tradisional Jepang nama Hanzo Hattori
sepertinya tidak boleh
dilewatkan. Tampaknya inilah
cara orang Jepang mengingat
figur pahlawan mereka. Begitu
populernya figur Hanzo Hattori hingga menarik minat Hollywood
untuk menggunakan namanya.
Kalau pernah menonton film Kill
Bill 2 Anda tentu masih ingat
pembuat pedang bernama Hanzo
Hattori yang diperankan dengan sangat apik oleh aktor senior
Jepang Sonny Chiba. Walau
terlibat dalam Kill Bill 2,
sebenarnya Sonny Chiba juga
pernah memerankan ninja Hanzo
Hattori dalam film “Kage no Gundan” (1980). Film ini pernah ditayangkan SCTV sekitar tahun
1994 silam.
Aktor Sonny Chiba sebagai Hanzo
Hattori “Kage no Gundan” berkisah tentang kehidupan ninja Iga yang
dipimpin Hattori dalam melayani
pemerintahan Ieyasu Tokugawa
berikut misi yang harus mereka
jalani. Film ini juga menyajikan
intrik-intrik politik dipadu dengan sejarah Jepang. Aksi laga yang
bagus juga dapat disaksikan
karena menyajikan pertarungan
ala Jepang saat ninja Iga
berkonfrontasi dengan ninja lain.
Musik digarap dengan serius karena tidak kurang dari 70
musik didalamnya. Adegan ninja
Iga yang melompat keatap
misalnya, dapat ditampilkan
sangat baik tanpa terlihat
ditarik tali seperti film laga umumnya. Karena bobot cerita
yang realistis dan serius, film ini
termasuk “kelas berat” yang butuh waktu untuk
memahaminya. Namun secara
keseluruhan “Kage no Gundan” masih termasuk film genre ninja
terbaik hingga saat ini. Semoga
saja ada stasiun TV yang
bersedia memutar ulang. Saat ini daerah Iga telah menjadi
bagian Prefektur Mie. Anda masih
dapat melihat bekas-bekas
keberadaan ninja di prefektur ini.
Wilayah yang dulunya tempat
asal ninja Iga ini terletak di lembah pegunungan. Sehingga
untuk menuju kesana butuh
kerja keras karena kondisi jalan
yang buruk. Iga dekat dengan
daerah Nara dan Kyoto serta
dapat dicapai dari Tokyo, Osaka dan Nagoya. 


Tidak ada komentar: